Intip Perbedaan Power Steering Hidrolik dan Elektrik

Power steering yang umunya disematkan pada kendaraan mobil umunya dibedakan menjadi dua jenis yakni hidrolik dan elektrik. Tentu keduanya memiliki perbedaan cukup signifikat yang menarik untuk kami bahas saat ini. Nah anda penasaran.. Untuk mengetahui jawabanya simak pembahasanya sampai selesai.

Power steering hidrolik ini banyak disematkan pada mobil kawakan sedangkan elektrik ada pada kendaraan terbaru. Tentu kedunya memiliki cara kerja berbeda, untuk tipe hidrolik pengeraknya dibantu dengan mesin sedangkan elektrik tidak.

Pengertian power steering pada mobil

Power steering merupakan suatu komponen dimana keberadaanya sangat penting dan membuat kenyamanan saat mengemudikan mobil. Ya.. Fungsinya adalah meringkankan setir kemudi saat dibelokan terutama saat ban belum bergerak/berputar.

Baca juga Dampak Buruk Mencuci Mobil Dengan Sabun Cuci Piring Sunlight 

Berbeda dengan mobil lawas dimana belum dilengkapi power steering setir akan terasa berat saat ingen dibelokan ke kanan atau ke kiri. Sehingga butuh tenaga ekstra sekedar ingin memarkirkanya di tempat sempit. Namun ada beberapa mobil kawak yang sengaja dipasang power steering sendiri  dengan merogoh kocek 2.5 jutaan.

Seperti yang sudah kami singgung tadi power steering pada mobil terdapat dua tipe yaitu hidrolik dan elektrik, lantas apa perbedaan nya..?

 

Power Steering Hidrolik

 


Merupakan komponen penggerak setir kemudi dimana sistem kerjanya mendapatkan tekanan oli. Meski termasuk model kawak sistem ini masih banyak disematkan pada mobil karena performanya dianggap masih mumpuni.

Komponen Utama Power Steering Hidrolik

Untuk membantu sistem kerjanya, model hidrolik  terdapat empat komponen yang disematkan diantaranya pompa, reservair, pipa dan selang terakhir steering rack assembly. Untuk mengetahui fungsinya satu persatu simak pembahasanya dibawah ini :

 

  • Pompa Power

Fungsi pompa power untuk menghasilkan daya dan tekanan oli power steering. Tujuanya adalah untuk menekan piston dalam power steering rack assembly. Pompa ini dipudar dengan fanbelt saat mesin berputar. Baca juga Teknik Menambal Body Mobil Kropos Pakai Serat Fiber

 

  • Reservoir Tank 

Komponen ke dua ini berfungsi sebagai penampung oli, Tank inilah yang selalu dicek kondisinya, apakah oli masih tersedia atau berkurang.

 

  • Pipa dan Selang

Sedangkan fungsi pipa dan selang adalah mengalirkan tekanan yang dikirim dari pompa power steering. Umumnya pipa dan selang ini modelnya seperti AC dimana tekanan power steering harus kencan, sehingga dibutuhkan pipa dan selang cukup kuat agar tidak mengalami kebocoran. 


  •  Rack Assembly

Rack asembly bertugas meringankan beban  setir saat diputar, pada komponen ini memiliki 3 perangkat utama diantaranya rotary control valve, pressure chamber dan rack and pinion linkage.

Rotary control valve berfungsi mengatur arah tujuan oli yang bertekanan menuju cahmber pressure. Arah ini menysuaikan kemana arah roda diputar.

Pressure chamber bekerja mendorong piston yang jadi satu dengan steering rack shaft.

Rack and pinion linkage berfungsi meneruskan tenaga gerak dari steering ke roda depan seingga setir mudah diputar meski hanya satu tangan. 


Power Steering Elektrik

Jenis yang kedua adalah power elektrik, atau biasa disebut EPS Elektronic Power Steering. Tipe kedua ini merupakan pengembangan dari sebelumnya hidrolik yang lebih canggih ketimbang model sebelumnya.  Baca juga [KLIK DISINI] Solusi Hemat Cara Membersihkan Filter Udara Mobil


 

Pada dasarnya EPS menggunakan sistem otomatis yang sudah diprogam dari komputer, sehingga tidak membutuhkan cairan oli atau pelumas. Namun komponen pendukung yang disematkan cukup banyak diantaranya, electronic control module, motor listrik, torque sensor, steering clutch, noise suppessor dan on board diagnostic.

 

  • Elektronic conrol module berfungsi sebagai otak otak dari EPS, komponen pertama ini akan memberi perintah pada kompone pendukung lainya.
  •  Motor lisrik untuk menggerakkan sistem kemudi secara manual, perintah tersebut tentu dikirim dari ECM.
  •  Torque sensor bertugas memberi informasi ketia setir kemudi mulai diputar.
  • Steering culcth befungsi untuk menghubungkan dan melepaskan motor listrik dengan batang kemudi.
  • Noise suppressor untuk mendeteksi mesin apakah sedang bekerja atau tidak.
  • On board diagnostic berfungsi untuk memberikan informasi apabila EPS mengalami kerusakan/gangguan
 


Jika dibandingan dengan jenis hidrolik, power steering elektrik sistem kerjanya lebih simpel dimana saat mesin mulai hidup ECM akan mendapakan suplai aliran listrik dari batrai. ECM kakan meneruskan ke komponen clutch sehingga main shaft dan motor steer akan terhubung.

Ketika setir mulai dibelokan sensor akan mendeteksi seberaa besar putaran setir yang diterima. Cara ini tergolong lebih efektif menggerakkan setir dibandingan model hidrolik. 
 

Cara Merawat Power Steering Agar Awet

Baik masih memakai model kawak hidrolik maupun elektrik keduanya secara garis besar prinsip kerjanya tidaklah jauh beda. Namun tak sedikit orang yang mengabaikan cara penggunanya agar tidak gampang rusak.

Nah dibawah ini ada beberapa poin cara menjaga power steering mobil agar awet :
  • Tidak mengerkkan setir atau sengaja memutarnya ketika mesin dalam keadaan mati.
  •  Memembelokkan setir terlalu mentok dalam jangka waktu cukup lama saat berbelok bahkan sampai mengelurkan bunyi.
  • Kelirunya penggunaan oli power steering pada model hidrolik.
  • Posisi ban tidak lurus saat mobil parkir atau berhenti.
Nah, demikian tadi sedikit info beberapa perbedaan power steering hidrolik dan elektrik, meski terlihat berbeda namun keduanya memiliki cara kerja yang tidaklah jauh beda. Hanya dibedakan dari komponen pendukungnya.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

bengkel cat mobil murah berkualitas